Tuesday 2 June 2020

First

Rafka.
Sekarang sudah usia 3.5th. Benar-benar gak terasa waktu berjalan, anak pertama ini sudah menemani selama 3.5th. Naik turun dunia parenting yang benar-benar menguji posisi gw sebagai seorang manusia biasa, tapi udah dapat predikat sebagai seorang Ibu.
Sejak hari pertama anak ini lahir, sudah berprinsip kalau anak ini titipan Allah yang harus benar-benar dijaga dengan baik. Itulah kenapa mulai follow berbagai akun parenting di Instagram sebagai salah satu sarana belajar mendidik anak, kesehatan anak, mempelajari karakter anak, dan lain sebagainya.
Tapi ternyata gak semua teori parenting yang kita baca bisa langsung diterapkan ke anak sendiri. Why? Ya karena setiap anak dilahirkan dengan karakter yang berbeda beda sekali. Tapi tetap gak ada salahnya kita terus belajar ilmu parenting untuk mendidik anak dijaman sekarang ini.

"Strong Willed Child"
Sepertinya itu klasifikasi tipe anak yang cocok buat Raf. Emang sih karakter dia hampir mirip sama gw yang keras, gak sabaran, saklek, kalau dari awal A.. Ya harus A. Kadang ketawa sendiri sih liatin anak dengan karakter begini, karena gw banget wkwk. Tapi ternyata benar-benar menguji kesabaran anak dengan karakter seperti ini. Huft.
Semoga karakter dia yang seperti ini kelak bermanfaat buat dirinya sampai dewasa nanti. Menjadi pribadi yang berprinsip, gak gampang goyah atau terpengaruh orang lain (karena batu banget anaknya wkwk), laki-laki yang tegas, trus berpikir pakai logika.
So buat ibu ibu yang punya anak dengan karakter hampir mirip seperti Raf ini, jangan putus asa, jangan kehilangan kesabaran, ini hanya berjalan untuk sementara.. Kelak dia akan tau sendiri baik buruk karakternya, mana yang harus dikembangkan, mana yang harus dia hilangkan. Kita sebagai orangtua harus terus semangat belajar mendidik anak, karena anak jaman sekarang bener-bener beda sama anak jaman dulu. 


Wednesday 27 September 2017

Be a Full Time Mom

Memilih untuk berhenti bekerja dan kemudian menjadi ibu rumah tangga awalnya adalah pilihan yang sulit. Sebelum dan sesudah mengambil keputusan itu, pasti akan terus menerima berbagai macam kritikan dari berbagai pihak. Bahkan dari diri sendiri.
Ya iyalah. Hari gini kan katanya cari kerjaan syusyah. Kok ini malah berhenti kerja sih? Udah enak kerja. Kerja di perusahaan mobil asal Jerman pula! Siapa yang gak mau  d kerja disana coba?? Ini malah resign! Udah kuliah susah susah, ehh malah jadi ibu rumah tangga. Begitu katanya 😐

Tapi dengan berbagai macam pertimbangan dan perhitungan, akhirnya saya lebih memilih menjadi ibu rumah tangga.
Kenapa? Karena saya tau momen bersama anak tidak akan pernah bisa diulang.
Saya mau bersama Rafka dimasa Golden Age-nya ini.
Saya mau selalu bersama Rafka sebelum Rafka bisa pergi lari larian dilapangan luasss 😀
Saya mau memanfaatkan kesempatan saat Rafka masih mau digendong, diayun, ditimang timang, diusel usel, sebelum dia tumbuh semakin besar.
Saya mau menjadi orang pertama yang melihat perkembangannya.
Saya mau suatu saat nanti, ketika ada orang yang tanya : "dulu waktu masih kecil, Rafka siapa yg ngurus?", Dan saya bisa jawab SAYA.
Dan alasan yang paling memperkuat keputusan saya adalah : Dulu sejak menikah saya dan suami berdoa meminta keturunan, dan ketika doa itu terkabul, masa anak mau dititipkan ke orang lain? Dulu minta, sekarang udah dikasih malah dititip ke orang lain 😅

Well, itu sih pemikiran saya sendiri yaa.. setiap orang punya pemikiran yang berbeda-beda dan pertimbangan lain kenapa memilih menjadi IRT ataupun Working Mom.

Tapi yang pasti, sejak jadi IRT saya bisa melihat gimana proses Rafka belajar duduk, melihat pertama kalinya Rafka tepuk tangan, mendengar Rafka mulai berteriak dan ngoceh ngoceh yg mulai ada maknanya, melihat Rafka yang otomatis joget kalau ada musik, melihat proses Rafka merangkak, sampai sekarang Rafka bisa baca situasi dan udah bisa mengenal orang disekitarnya.
Dan yang paling penting, sejak jadi IRT saya tau kalau memasak itu bukan masalah bisa atau gak bisa.. tapi masalah mau masak atau gak mau masak (alias malesss) 😁 jadi, sejak jadi IRT punya kesempatan untuk masak ini itu sesuai request pak suami 😁

[Tjurhatan ibu ibu yang malem Minggu ditinggal kerja suami dan ditinggal tidur anak]

Sunday 5 February 2017

Pampers Baby New Born

Bahas tentang popok/diapers tuh penting banget yaa. Karena ini salah satu item yang akan sedikit agak menguras tenaga.
Sejak masih hamil, gue udah Googling merk diapers yang terbaik. Ya jelas yg muncul merk Pampers.
Akhirnya gue beli diapers Pampers Premium New Born untuk Rafka setelah lahiran nanti.
Beberapa hari setelah lahiran dan pakai pampers, Rafka keliatannya gak nyaman. Karena walaupun pakai diapers, setiap kali pipis dia pasti nangis. Kayak merasa gak nyaman gitu. Akhirnya selain pakai diapers, diselingi pakai popok kain juga.
Nah popok kain yang bikin capek, karena ya tiap baby bak atau bab ya harus selalu diganti. Bikin cucian numpuk 😫
Selain itu, efek lain kalau pakai popok kain saat baby tidur adalah begitu baby bak/bab, dia pasti kebangun dan menurut gue itu menurunkan kualitas tidurnya! Kasian kan.
Tapi dibalik itu efek positif nya adalah kebersihan selalu terjaga. Karena begitu baby bak/bab, langsung dibersihkan. Lain halnya kalau pakai pospak/diapers. Kalau kata nyokap gue : "bayik sekarang diajarin jorok, masa disuruh nampung pipis" hahaha bener juga sih.

Nah setelah coba pakai merk Pampers dan ternyata Rafka cepet bgt merasa gak nyaman, akhirnya gue coba merk lain yang katanya jg salah satu merk terbaik : Mamy Poko Tape Extra Dry.
Setelah pakai Mamy poko, ternyata Rafka lebih merasa nyaman! Yeay! Bisa dipakai sampai 5 jam tanpa mengganggu Rafka tidur dan emaknya 😂 dan sejak saat itu gue memilih merk Mamy Poko yg Extra Dry.

Nah untuk ibu ibu yang lagi nunggu baby lahir, untuk penggunaan pospak ini sebaiknya dicoba dulu yaa. Karena gak selalu diapers cocok untuk bayi.
Dicoba dulu satu merk terbaik, kalau gak cocok cari lagi yg dibawahnya.

Segini dulu yaa share mengenai baby. Next time kalau lagi mood, bakalan nge-share lagi cerita dan pengalaman lainnya hehehe.